(Bukan) Mantan Aktivis
aku
bukan aktivis itu
yang
mondar-mandir
mentereng
dengan jas pekat
berisi
logo-logo masa depan
bertaring
dengan kancing emas
bergelantungan
kenangan
dan
doa-doa ayah ibu
sebagai
mahasiswa
yang
sering lupa jadwal pulang
mengakrabi
kampung halaman
aku
bukan aktivis itu
yang
kerap mendengkur
di
gedung-gedung megah
yang
katanya diciptakan
dari
keringat degub jantung
dan
kepalan tangan kirimu
aku
bukan aktivis itu
arjuna
yang selalu sigap
menggemborkan
luapan visioner
tentang
masa depan pondasi sarjana
dan
segala hal tentang iman
kepada
roda ekonomi tetangga
sudahlah,
aku bukan aktivis itu
hari-hariku
hanya kemalasan, katamu
aku
hanya deretan huruf
yang
sering lepas
dari
tombol-tombol ponselmu
setiap
hari
hanya
memimpikan daun-daun hijau
bermekaran
di atas batu
dan
sisa reruntuhan bangunan
tubuhku
sendiri
lalu
sekarang apa maumu
aku
masih sama seperti dulu
setiap
pagi hanya menjadi puisi
menjadi
koran
yang
kerap ditumbuhi berita mati
siang
hari,
berkutat
bayang-bayang kamar mandi
sore
hari menakar hidup
dengan
segelas kopi
lalu
malamnya lagi,
aku
lari darimu
yang
sedang memikirkan
banyak
perkara
perihal
rindu dan benci
yang
tumbuh
di
belahan dada paling kiri
ah,
itu-itu lagi,
katamu,
semua
seakan berjarak
menjadi
iman
yang
terbenam di bak mandi
dan
kau tak lagi mau menepi
menemani
kesekian kalinya
untuk
tidak menjadi masa lalu
yang
sering aku lukai
Kendal,
Oktober 2016
Sebagian yang Luput
Aku
lah sebagian itu
Dari
yang luput
di
hidupmu
Kita
sempat bakar diri
Kepada
doa kita
yang
sebagian lagi dipisahkan
aku
mengeras
di
dadamu yang leleh
Sebab
sepertiga malam
hingga
paginya,
Selepas
tubuh-tubuh berjatuhan
Kita
seperti waktu
yang
beku
Diliburkan
setiap kali
Orang-orang
sibuk
Memilih
diri sendiri
Ia
seperti waktu
Menyaksikan
masa lalu
yang
banyak dicari
di
hari paling minggu
Ia
seperti pagi, dua hari lalu
kita
masih disibukkan
dengan
lonceng
dengan
sirine
dan
gambar atap rumah
yang
bocor
Mereka
pastikan semua
bahwa
tak ada lagi bagian lain
Selain
tubuh-tubuh yang tanggal
Kendal, Oktober 2016
4 komentar:
Puisi ini memiliki makna yang mudah di pahami
ISTIQOMAH NOVITANINGRUM PBSI 3C 15410133
(Bukan) Mantan Aktivis. Saya tidak terlalu paham dengan puisi ini tetapi yang saya tangkap puisi ini mengisahkan tetang seseorang yang bukan aktivis.
Faidatun Mujawanah
16410169/PBSI/1D
Puisi ini mengisahkan bukan seorang aktivis,walaupun bukan seorang aktivis tetapi mempunyai kegiatan yang cukup bermanfaat.
Fatkhur Rozi
PBSI 2D
Puisi yang sangat bagus. Dilihat dari judulnya saja sudah menarik untuk dibaca apalagi memahami maknanya yang membuat saya membaca berulang-ulang agar dapat memahami makna yang disampaikan dalam isi puisi tersebut.
Posting Komentar