Sabtu, 06 Februari 2016

CommaWiki, Kamus Bahasa Kekinian (Tribun Jateng, 6 Februari 2016)

CommaWiki, Kamus Bahasa Kekinian
Oleh Setia Naka Andrian

CommaWiki, fenomena mutakhir yang saat ini sedang gencar di media sosial. Khususnya bagi kalangan anak muda masa kini. Sebuah file gambar berisi kata beserta makna kata dengan versi ‘sangat anak muda’. Semacam kamus, namun kali ini makna kata begitu jenaka dan kocak. Namun ada kalanya sangat menggugah serta sangat edukatif.
CommaWiki disebut pula sebagai meme kamus. Meme berarti lelucon yang muncul pada era digital seperti sekarang ini. Beredar melalui gambar, video, dan kata-kata. Maka, meme kamus dimaksudkan sebagai kamus kata bermakna lucu. Berdasarkan data yang dikutip dari kaskus.co.id dan hot.detik.com, penemu CommaWiki ialah seorang penulis blog. Ia bernama lengkap Putu Aditya Nugraha, pemuda asal Bali.
Pria pemilik akun @commaditya dan commaditya.com telah mengunggah ribuan CommaWiki melalui twitter pribadinya. Terbukti, akun yang dikelolanya sejak Agustus 2009 ini telah memiliki pengikut hingga 63,4 ribu.

Kamus Nyeleneh
Dalam hal ini, meme kamus mencatat makna kata yang sedikit nyeleneh atau menyimpang dari pengertian aslinya. Namun makna tersebut tetap bersumber langsung dan sangat dekat dengan kehidupan/pengalaman hidup kekinian.
Berikut beberapa yang tersebar luas di google images, “Kampus: tempat nyari ilmu dan gebetan buat nyemangatin belajar”; “Bad boy: lelaki berperilaku kurang ajar, tidak baik, dan sering tidak tahu diri, tapi ganteng”; “Mantan: yang sudah pergi, namun kadang datang tiba-tiba di pikiran, kadang tiba-tiba ngungkit kenangan”; “Masa lalu: beberapa orang terjebak di sana, bukan karena tidak bisa, tapi kadang memang tidak mau berusaha keluar.”; “Otw: keadaan di mana anda masih berkalung handuk atau di bawah selimut, sedangkan rekan anda sudah membusuk di titik pertemuan”; dan sebagainya.
Ratusan CommaWiki terunggah begitu melimpah juga di akun @CommaWikiIndo dengan pengikut 9.114 dan @CommaWiki dengan pengikut 863. Kedua akun ini, setidaknya menjadi rujukan anak-anak muda. Mereka mengambil file gambar atau kata-katanya untuk dipajang di media sosial yang dimiliki. Misalnya di facebook, twitter, instagram, blackberry messenger, path, dan lain sebagainya.
Berdasarkan pengamatan di google images, gambar-gambar dan kata-kata CommaWiki sebagian besar bersumber dari beberapa akun tersebut. Akun @CommaWikiIndo misalnya, dengan unggahan 3.158 memiliki pengikut lebih banyak dari akun @CommaWiki. Barangkali karena dinilai semua unggahannya bergambar dan tampak lebih menarik, dengan gambar-gambar ilustrasi yang terkait dengan kata-kata dalam meme kamus tersebut. Sedangkan akun @CommaWiki yang hanya menggunggah kata-katanya saja tanpa mengunggah visual/gambar.
Terkait CommaWiki juga sedikit banyak telah disinggung oleh Rahmat Agung Purnama dalam blog pribadinya: rahmatagungp.wordpress.com. Rahmat juga mengakui, bahwa penemu meme kamus ini adalah Putu Aditya Nugraha, salah satu pria yang mendapatkan keberuntungan WHV (Working Holiday Visa) di Sydney selama satu tahun. Ia sempat pula diundang tampil di salah satu TV nasional untuk membahas fenomena meme kamusnya ini. Putu, ternyata tercatat juga sebagai pembuat acara kreatif 'Malam Puisi' di Bali dan kemudian diikuti kota-kota lainnya di Indonesia.

Bahasa, Kreativitas, dan Kekinian
Kamus meme ini dapat dikatakan sebagai temuan baru dalam perkembangan bahasa Indonesia. Kendatipun, tetap saja tak lepas dari sisi positif dan negatifnya. Sisi negatif, misalnya terkait perusakan makna kata, jika dinilai tidak sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Sisi positifnya, tentu pada kreativitas pengelolaan cita rasa pemaknaan bahasa. Seseorang pun akan merasa menemukan ‘tawaran’ makna lain yang lebih ‘segar’ dari setiap kata. Tentunya, tetap pada garis substansi makna kata yang sesuai KBBI tersebut.
Bahkan cepat atau lambat, pihak-pihak yang ‘berwenang’ di dunia bahasa Indonesia akan segera turun gunung untuk menyikapi fenomena ‘kamus bahasa kekinian’ ini. Tak tanggung-tanggung, dengan sebutan CommaWiki Kamus Nyeleneh telah menjelma menjadi aplikasi yang dapat diunduh gratis untuk smart phone.
Jika sudah sampai pada titik penggunaan meme kamus ini di gadget, barang tentu penggunaan CommaWiki akan semakin merajalela. Anak-anak muda seusia sekolah atau mahasiswa akan gonta-ganti memasang meme kamusnya di smart phone, sambil senyum-senyum hingga tertawa lepas. Di sisi lain, guru-guru, dosen hingga peneliti bahasa barangkali akan tercengang dan berupaya mencari jalan keluar untuk merespons. Inikah fenomena kerusakan bahasa Indonesia? Atau ini fenomena kemutakhiran bahasa Indonesia?

─Setia Naka Andrian, penyair kelahiran Kendal, dosen Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas PGRI Semarang (UPGRIS).

Tidak ada komentar: